Saat ini banyak orang terutama kaum Muda yg selalu meremehkan setiap hal yg mereka lakukan dalam hidup mereka, tanpa mereka sadar apakah perbuatan mereka itu Baik di mata Orang lain bahkan Tuhan. Mereka hanya berfikir bahwa yg mereka lakukan baik bagi diri mereka sendiri dan sebagian golongan mereka.
Cobalah kita coba lagi untuk menelaah apa yg sebenarnya kita jadikan ukuran untuk menilai perbuatan kita! apakah sudah baik dalam Pandangan Orang lain atau Tuhan? Kita memang tidak pernah tau kapan akhir dari Dunia yg Fana ini, namun kita pasti tau bahwa kehidupan ini akan berakhir untuk sementara dan akan berlanjut di alam lain yg Fana dan tidak akan ada yg Peduli dengan diri kita kecuali kita sendiri.
Nah, ketika saat itu telah datang maka apakah yg sudah kita persiapkan? apakah sikap masa bodoh kita selama ini akan mampu menolong kita di alam Akhirat nanti? apakah kita akan selalu ingkar dengan apa yg sudah di Janjikan Allah dan Rasul-Nya tentang Hari Pembalasan Nanti?
Hanya kita yg mampu menjawabnya, hanya kita.......
Rabu, 01 Juli 2009
Rabu, 13 Mei 2009
Pa' Antasari
Ramai belakangan ini orang2 membicarakan tentang kasus pembunuhan DIRUT BUMN yang melibatkan seorang tokoh penting yang selama ini menjadi orang yang paling dibenci para Koruptor karena mampu menjerat mereka ke dalam Penjara.
yups, Antasari Azhar, Ketua KPK telah dijadikan tersangka Otak Pembunuhan Nasrudin DIRUT BUMN yang dimana menyeruak kabar simpang siur karena berebut seorang Wanita Cady Golf. Bahkan dugaan sementara mengarah kepada Antasari sebagai Otak dari semua peristiwa ini dengan berbagai bukti yang ditemui Tim Penyidik Kepolisian.
Itulah Kronologis peristiwa yang saya ambil dari berbagai sumber baik Media Cetak maupun Elektronik. Namun, Saya punya persepsi dan pandangan sendiri soal ini dimana cara dan pola pikir saya ini hanya pola pikir ala orang awam yang tidak mengerti apa2.
Bukan berniat ingin membela Pa' Antasari, tapi secara analisis saya sebagai orang biasa mengatakan bahwa Beliau adalah Korban Jebakan dari gabungan Orang2 yang membenci dirinya, mulai dari para Koruptor yang sudah ada di dalam Sel maupun yang kasusnya sedang di sidangkan sampai kepada Orang2 yang Kasusnya akan atau Hampir Terungkap.
Berikut analisis saya :
Pertama, Antasari adalah seorang Ketua KPK yang dikenal Masyarakat sangat Tegas dan tanpa Kompromi dalam menindak Kasus Korupsi mulai dari yang melibatkan Koruptor kelas Teri samapi Pada Koruptor Kelas Kakap.
Kedua, Seorang Antasari adalah Ketua KPK yang dalam mengungkap kasus selalu melibatkan peralatan Komunikasi seperti Telpon dan HP/SMS, jadi sangat janggal jika Antasari mengirimkan SMS ancaman jika dia mengetahui kalau hal itu bisa dijadikan Bukti yang memberatkan dirinya dipengadilan (Jika Memang dia Pembunuhnya)
Ketiga, Foto2 yang ditunjukan Media soal kemesraan Rani dan Antasari sangat minim bahkan salah satu Foto yang disebut sebagai yang paling mesra hanya tampak seperti Rani yang meminta Foto bersama menggunakan HP-nya layaknya orang yang mengagumi orang lain (Fans & Artis)
Keempat, ini hanya dugaan saya, Ada kasusu besar yang hampir terungkap oleh Nasrudin dan akan segera dikoordinasikan dengan Antasari sebelum peristiwa itu terjadi, dan kasus ini melibatkan orang2 besar di Negri Ini.
Jadi anda boleh percaya dengan analisa saya ini, atau tidak itu terserah anda semua, namun saya cuma ingin mengatakan bahwa Keadilan di Negri ini sangat Mahal Harganya karena selalu di Nilai denga Uang.
Salam dari kami Pa' Antasari
Orang2 Teraniaya
yups, Antasari Azhar, Ketua KPK telah dijadikan tersangka Otak Pembunuhan Nasrudin DIRUT BUMN yang dimana menyeruak kabar simpang siur karena berebut seorang Wanita Cady Golf. Bahkan dugaan sementara mengarah kepada Antasari sebagai Otak dari semua peristiwa ini dengan berbagai bukti yang ditemui Tim Penyidik Kepolisian.
Itulah Kronologis peristiwa yang saya ambil dari berbagai sumber baik Media Cetak maupun Elektronik. Namun, Saya punya persepsi dan pandangan sendiri soal ini dimana cara dan pola pikir saya ini hanya pola pikir ala orang awam yang tidak mengerti apa2.
Bukan berniat ingin membela Pa' Antasari, tapi secara analisis saya sebagai orang biasa mengatakan bahwa Beliau adalah Korban Jebakan dari gabungan Orang2 yang membenci dirinya, mulai dari para Koruptor yang sudah ada di dalam Sel maupun yang kasusnya sedang di sidangkan sampai kepada Orang2 yang Kasusnya akan atau Hampir Terungkap.
Berikut analisis saya :
Pertama, Antasari adalah seorang Ketua KPK yang dikenal Masyarakat sangat Tegas dan tanpa Kompromi dalam menindak Kasus Korupsi mulai dari yang melibatkan Koruptor kelas Teri samapi Pada Koruptor Kelas Kakap.
Kedua, Seorang Antasari adalah Ketua KPK yang dalam mengungkap kasus selalu melibatkan peralatan Komunikasi seperti Telpon dan HP/SMS, jadi sangat janggal jika Antasari mengirimkan SMS ancaman jika dia mengetahui kalau hal itu bisa dijadikan Bukti yang memberatkan dirinya dipengadilan (Jika Memang dia Pembunuhnya)
Ketiga, Foto2 yang ditunjukan Media soal kemesraan Rani dan Antasari sangat minim bahkan salah satu Foto yang disebut sebagai yang paling mesra hanya tampak seperti Rani yang meminta Foto bersama menggunakan HP-nya layaknya orang yang mengagumi orang lain (Fans & Artis)
Keempat, ini hanya dugaan saya, Ada kasusu besar yang hampir terungkap oleh Nasrudin dan akan segera dikoordinasikan dengan Antasari sebelum peristiwa itu terjadi, dan kasus ini melibatkan orang2 besar di Negri Ini.
Jadi anda boleh percaya dengan analisa saya ini, atau tidak itu terserah anda semua, namun saya cuma ingin mengatakan bahwa Keadilan di Negri ini sangat Mahal Harganya karena selalu di Nilai denga Uang.
Salam dari kami Pa' Antasari
Orang2 Teraniaya
Jumat, 01 Mei 2009
Sampah itu urusan siapa?!
Pulang malam bagi kebanyakan orang yang berada di Kota Metropolitan ini mungkin sudah merupakan hal yang biasa saja dan mungkin menjadi bagian dari aktifitas keseharian. Alasan Pulang Malam pun bermacam- macam, mulai dari Pekerjaan kantor yang harus diselesaikan, ada urusan lain setelah pulang kerja, sekedar jalan2 mencari Hiburan, sampai Hanya menunggu kemacetan. Setiap orang memiliki alasan sendiri kenapa mereka Pulang malam, dan hal inilah yang memang menjadi cerminan dari kehidupan Ibu Kota disebuah Negara.
Namun sekarang coba kita lupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang tersebut, dan mari kita lihat satu sisi kehidupan dimana seseorang dituntut bangun dan segera menjalankan pekerjaannya malah ketika hampir 80% orang di Jakarta ini masih Tertidur Lelap.
Yups, kita sebut saja Namanya Pa' Umar. Beliau adalah seorang petugas kebersihan jalan yang sering kita lihat dipinggir jalan ketika sedang menyapu dan mengumpulkan sampah dipinggir jalan. Sampah yang pada Malam sebelumnya tanpa terpikirkan oleh satu orang pun yang berlalu lalang dijalan saat mereka Pulang dari aktifitas kesehariannya. Sampah yang mungkin jika tidak ada orang seperti Pa' Umar akan membuat pemandangan di Kota kelahiranku ini jauh dari kata keindahan.
Memang terkadang terpikir bahwa apa yang dilakukan oleh orang2 seperti Pa' Umar itu adalah bagian dari pekerjaan yang mereka jalani, namun tidak pernah terpikirkan oleh kita betapa besar artinya orang2 seperti Pa' Umar tersebut demi menjaga keindahan Kota ini yang dimana tiada satu orang pun yang peduli dengan seenaknya saja membuang sampah tanpa melihat atau berfikir dampak apa yang akan terjadi jika sampah itu tetap dibiarkan.
Jadi jangan pernah mengeluh ya jika rumah kita kebanjiran, karena selain Pa' Umar dkk maka kita juga harus menjaga lingkungan kita sendiri, "Itupun Kalo Mau".
Namun sekarang coba kita lupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang tersebut, dan mari kita lihat satu sisi kehidupan dimana seseorang dituntut bangun dan segera menjalankan pekerjaannya malah ketika hampir 80% orang di Jakarta ini masih Tertidur Lelap.
Yups, kita sebut saja Namanya Pa' Umar. Beliau adalah seorang petugas kebersihan jalan yang sering kita lihat dipinggir jalan ketika sedang menyapu dan mengumpulkan sampah dipinggir jalan. Sampah yang pada Malam sebelumnya tanpa terpikirkan oleh satu orang pun yang berlalu lalang dijalan saat mereka Pulang dari aktifitas kesehariannya. Sampah yang mungkin jika tidak ada orang seperti Pa' Umar akan membuat pemandangan di Kota kelahiranku ini jauh dari kata keindahan.
Memang terkadang terpikir bahwa apa yang dilakukan oleh orang2 seperti Pa' Umar itu adalah bagian dari pekerjaan yang mereka jalani, namun tidak pernah terpikirkan oleh kita betapa besar artinya orang2 seperti Pa' Umar tersebut demi menjaga keindahan Kota ini yang dimana tiada satu orang pun yang peduli dengan seenaknya saja membuang sampah tanpa melihat atau berfikir dampak apa yang akan terjadi jika sampah itu tetap dibiarkan.
Jadi jangan pernah mengeluh ya jika rumah kita kebanjiran, karena selain Pa' Umar dkk maka kita juga harus menjaga lingkungan kita sendiri, "Itupun Kalo Mau".
Senin, 20 April 2009
AkhirnyaPemilu Legislatif 2009 telah usai dilaksanakan dengan berbagai permasalahan yang ditimbulkan akibat kurang Profesionalnya petugas KPU soal Pendataan DPT hingga merugikan para Pemilih yang tidak bisa menggunakan Hak pilihnya.
Namun dari berbagai permasalahan yang terjadi, ada satu hal menyangkut DPT yang membuat aku sebagai orang biasa merasa terenyuh dimana masalah DPT ini malah dijadikan oleh Parpol2 yang merasa tidak puas dengan Hasil Pemilu kemarin sebagai senjata untuk menyerang Pemerintah.
Mereka (Parpol2 yang merasa tidak Puas) berpikir bahwa Rakyat telah didzolimi oleh Pemerintah karena Hak Pilihnya tidak bisa terpenuhi. padahal itu hanya akal- akalan mereka saja kerena mereka tidak puas dengan Hasil Pemilu Legislatif kemarin.
Lalu siapa yang dikorbankan dibalik Protes yang menamakan Rakyat ini?
Yups, siapa lagi kalau bukan Rakyat, karena jika Mereka mau menelaah lebih jauh apakah Orang2 yang tidak mendapatkan Hak Pilihnya, maka Mereka akan tau bahwa Orang2 tersebut belum tentu akan memilih Partai Mereka.
Jadi saran saya adalah, tolonglah jangan sampai kegiatan Politik yang masih mementingkan kepentingan Golongan Mereka sendiri harus melulu mengatasnamakan rakyat, karena Rakyat sendiri tau harus bersikap bagaimana dengan permasalahan yang menyebabkan mereka "Terpaksa Golput".
Namun dari berbagai permasalahan yang terjadi, ada satu hal menyangkut DPT yang membuat aku sebagai orang biasa merasa terenyuh dimana masalah DPT ini malah dijadikan oleh Parpol2 yang merasa tidak puas dengan Hasil Pemilu kemarin sebagai senjata untuk menyerang Pemerintah.
Mereka (Parpol2 yang merasa tidak Puas) berpikir bahwa Rakyat telah didzolimi oleh Pemerintah karena Hak Pilihnya tidak bisa terpenuhi. padahal itu hanya akal- akalan mereka saja kerena mereka tidak puas dengan Hasil Pemilu Legislatif kemarin.
Lalu siapa yang dikorbankan dibalik Protes yang menamakan Rakyat ini?
Yups, siapa lagi kalau bukan Rakyat, karena jika Mereka mau menelaah lebih jauh apakah Orang2 yang tidak mendapatkan Hak Pilihnya, maka Mereka akan tau bahwa Orang2 tersebut belum tentu akan memilih Partai Mereka.
Jadi saran saya adalah, tolonglah jangan sampai kegiatan Politik yang masih mementingkan kepentingan Golongan Mereka sendiri harus melulu mengatasnamakan rakyat, karena Rakyat sendiri tau harus bersikap bagaimana dengan permasalahan yang menyebabkan mereka "Terpaksa Golput".
Senin, 16 Maret 2009
Apa ini Keadilan???
Siang tadi ketika aku sedang menuju Toilet, tanpa sengaja aku berpapasan dengan seorang OB di tempat aku bekerja dan mendapati dia sedang menangis di pojok ruangan Pentri (ruang para OB). Lalu dengan bermaksud menanyakan apa yang sedang terjadi pada dirinya, timbulah percakapan sebagai berikut:
Aku : "kenapa Din (Nama OB itu)?"
Udin : "saya habis dipanggil HRD Mas, mereka bilang saya dipecat mulai hari ini"
Aku : "loh ko bisa semudah dan semendadak itu sih, memang alasannya apa?"
Udin : "ga tau Mas Alasannya apa, tapi yang pasti katanya saya udah ga bisa kerja disini lagi karena OB disini udah Over Load."
Akhirnya aku coba menasehati dia dan memang cuma itu sementara yang bisa aku lakukan, sambil coba menenangkan Dirinya.
Wajar jika dia begitu terlihat Terpukul atas keputusa mendadak ini, karena aku tau bagaimana dia adalah seorang tulang punggung keluarga yang sangat memikirkan kelangsungan hidup keluarganya yang terdiri dari 3 orang Adik dan Ayah yang sudah tidak bekerja lagi karena dimakan usia serta Ibu yang hanya seorang IRT.
Aku coba mencari tahu apa sebenarnya alasan HRD memecat dia, apa benar OB telah Over Load? akhirnya aku tau bahwa memang akan ada satu pengurangan pegawai, namun aku begitu terenyuh ketika mengetahui Si Udin sebenarnya hanya "KORBAN" dari kebijakan HRD yang berbau Nepotisme.
Jadi HRD terpaksa memberhentikan Udin yang Kinerja dan Loyalitasnya Tinggi atas Perusahaan demi menyelamatkan Seorang OB yang hanya karena dia adalah Keponakan dari salah satu Pimpinan di Perusahaan ini. Padahal Kinerja dan loyalitasnya sangat Buruk. Padahal juag sudah banyak para karyawan yang tidak Puas dengan Kinerja OB yang masih Keponakan Salah satu Pimpinan di Perusahaan ini.
Ugh, kalo udah gini dimanakah keadilan bagi orang kecil yang selama ini "KATANYA" di perjuangkan oleh orang2 yang mengatas Namakan Rakyat Kecil?
Aku : "kenapa Din (Nama OB itu)?"
Udin : "saya habis dipanggil HRD Mas, mereka bilang saya dipecat mulai hari ini"
Aku : "loh ko bisa semudah dan semendadak itu sih, memang alasannya apa?"
Udin : "ga tau Mas Alasannya apa, tapi yang pasti katanya saya udah ga bisa kerja disini lagi karena OB disini udah Over Load."
Akhirnya aku coba menasehati dia dan memang cuma itu sementara yang bisa aku lakukan, sambil coba menenangkan Dirinya.
Wajar jika dia begitu terlihat Terpukul atas keputusa mendadak ini, karena aku tau bagaimana dia adalah seorang tulang punggung keluarga yang sangat memikirkan kelangsungan hidup keluarganya yang terdiri dari 3 orang Adik dan Ayah yang sudah tidak bekerja lagi karena dimakan usia serta Ibu yang hanya seorang IRT.
Aku coba mencari tahu apa sebenarnya alasan HRD memecat dia, apa benar OB telah Over Load? akhirnya aku tau bahwa memang akan ada satu pengurangan pegawai, namun aku begitu terenyuh ketika mengetahui Si Udin sebenarnya hanya "KORBAN" dari kebijakan HRD yang berbau Nepotisme.
Jadi HRD terpaksa memberhentikan Udin yang Kinerja dan Loyalitasnya Tinggi atas Perusahaan demi menyelamatkan Seorang OB yang hanya karena dia adalah Keponakan dari salah satu Pimpinan di Perusahaan ini. Padahal Kinerja dan loyalitasnya sangat Buruk. Padahal juag sudah banyak para karyawan yang tidak Puas dengan Kinerja OB yang masih Keponakan Salah satu Pimpinan di Perusahaan ini.
Ugh, kalo udah gini dimanakah keadilan bagi orang kecil yang selama ini "KATANYA" di perjuangkan oleh orang2 yang mengatas Namakan Rakyat Kecil?
Sabtu, 14 Maret 2009
Pemilu Ala Rakyat Kecil
Beberapa bulan belakangan ini aku sedikit terganggu dengan apa yang terjadi di tengah masyarakat kelas menengah sampai bawah yang dimana aku termasuk salah satu di dalam golongan masyarakat itu.
Ternyata pemilu bagi mereka adalah hanya sebatas pada siapa yang lebih banyak memberikan bantuan selama kampanye, maka itulah yang mereka pilih baik dalam tingkat DPRD sampai DPD. Padahal mereka tidak mengetahui apa latar belakang dari orang2 yang akan mereka pilih tersebut, yang penting saat ini mereka mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan. Mereka juga tidak pernah berfikir apa yang akan terjadi nanti jika orang2 itu terpilih dan apa dampaknya pada kehidupan mereka. Namun sekali lagi, bagi mereka adalah apa yang telah diberikan oleh orang2 tersebut saat mengambil hati mereka itu sudah lebi dari cukup. Kalo kata orang Betawi "yang penting Pendaringan Gue sekarang bisa Ngebul".
Yups, walaupun terlihat sangat picik tapi itulah mereka, itulah pola pikir mereka dan itulah cara mereka. Mungkin daripada pusing ditengah banyaknya Caleg yang mencalonkan diri, mending berfikir secara sederhana dan tidak terlalu muluk2. Karena bagi mereka apa yang dikatakan para Caleg, maupun Capres saat kampanye akan berbanding terbalik dengan kenyataan apa yang mereka rasakan setelah selesai Pemilu.
Tidak ada yang salah dalam hal ini, karena setelah Negri ini "Mengobarkan Sistem Demokrasi" yang akhirnya semakin menimbulkan Pertikaian antar pejabat yang memaksakan kehendak serta kepentingannya sendiri, maka tidak ada lagi masyarakat dari kalangan aku ini yang mampu berfikir Logis dan penuh perhitungan dalam memilih.
Jadi kesimpulannya adalah, bahwa ini semua adalh PR bagi para Pemimpin di Negri ini, baik Ulama sampai Umaro harus peka dan tidak lagi mementingkan kepentingan Individu dan Golongannya saja melainkan membangun bersama demi kepentingan Bersama.......
Ternyata pemilu bagi mereka adalah hanya sebatas pada siapa yang lebih banyak memberikan bantuan selama kampanye, maka itulah yang mereka pilih baik dalam tingkat DPRD sampai DPD. Padahal mereka tidak mengetahui apa latar belakang dari orang2 yang akan mereka pilih tersebut, yang penting saat ini mereka mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan. Mereka juga tidak pernah berfikir apa yang akan terjadi nanti jika orang2 itu terpilih dan apa dampaknya pada kehidupan mereka. Namun sekali lagi, bagi mereka adalah apa yang telah diberikan oleh orang2 tersebut saat mengambil hati mereka itu sudah lebi dari cukup. Kalo kata orang Betawi "yang penting Pendaringan Gue sekarang bisa Ngebul".
Yups, walaupun terlihat sangat picik tapi itulah mereka, itulah pola pikir mereka dan itulah cara mereka. Mungkin daripada pusing ditengah banyaknya Caleg yang mencalonkan diri, mending berfikir secara sederhana dan tidak terlalu muluk2. Karena bagi mereka apa yang dikatakan para Caleg, maupun Capres saat kampanye akan berbanding terbalik dengan kenyataan apa yang mereka rasakan setelah selesai Pemilu.
Tidak ada yang salah dalam hal ini, karena setelah Negri ini "Mengobarkan Sistem Demokrasi" yang akhirnya semakin menimbulkan Pertikaian antar pejabat yang memaksakan kehendak serta kepentingannya sendiri, maka tidak ada lagi masyarakat dari kalangan aku ini yang mampu berfikir Logis dan penuh perhitungan dalam memilih.
Jadi kesimpulannya adalah, bahwa ini semua adalh PR bagi para Pemimpin di Negri ini, baik Ulama sampai Umaro harus peka dan tidak lagi mementingkan kepentingan Individu dan Golongannya saja melainkan membangun bersama demi kepentingan Bersama.......
Selasa, 10 Maret 2009
Mungkikah
Setiap saat aku berfikir tentang apa yang telah berlalu dalam kehidupanku. Mungkin setiap orang akan berfikir apa yang telah kulalui ini adalah satu hal yang biasa terjai dalam sebuah kehidupan. Namun bagiku setiap hal yang kualami ini adalah suatu hal yang sangat mampu membuat kehidupanku seperti tidak berarti. Hal- hal yang aku lakukan setiap saat hanya berakhir dengan rasa lelah dan letih yang teramat sangat menyiksa batinku tanpa aku dapati sesuatu yang mendekati harapanku. Dari mulai masalah keluarga, pekerjaan, serta masalah pribadi yang terus menghantui pikiranku saat ini.
Sekedar ingin bercerita, aku ini adalah seorang sulung dari 4 bersaudara yang ke-3 adikku adalah wanita. Ayahku adalah seorang pensiunan swasta yang hanya sebagai staf biasa dan tidak mendapat pesangon layaknya yang diterima pensiunan PNS. Ibuku hanya IRT yang tidak mempunyai penghasilan apa2. Jadilah aku yang saat ini menjadi tulang punggung keluargaku dengan segala keterbatasan yang aku miliki. Mulai dari pendidikan yang hanya berhenti di semester 4 salah satu PT Negri di Jakarta, Pekerjaan yang aku dapatkan cukup layak namun tidak dengan upah yang aku terima, Sampai Hobi yang aku miliki dibidang Musik namun lagi2 dengan berbagi keterbatasan fasilitas- seperti: keuangan untuk latihan yang sangat minim, hingga aku dan Bandku belum mampu menyalurkan lagu2 kami karena belum bisa membuat Demo.
Berbagai hal yang terjadi belakangan malah semakin menjepit hidupku. Mulai dari kebijakan2 yang diberikan Perusahaan tempatku bekerja yang sangat jauh dari harapan, sampai dengan kebutuhan ekonomi yang semakin memaksaku mencari tambahan diluar demi mencukupi kehidupanku dan keluargaku sehari-hari.
Namun aku sadar dibalik ini semua ada sebuah pengharapan yang bisa aku raih demi kehidupan yang lebih baik. Tinggal bagaimana aku dapat memanfaatkan segala keterbatasan yang aku miliki untuk meraih semua itu. Tapi yang jadi pertanyaan adalah: MUNGKINKAH???????
Sekedar ingin bercerita, aku ini adalah seorang sulung dari 4 bersaudara yang ke-3 adikku adalah wanita. Ayahku adalah seorang pensiunan swasta yang hanya sebagai staf biasa dan tidak mendapat pesangon layaknya yang diterima pensiunan PNS. Ibuku hanya IRT yang tidak mempunyai penghasilan apa2. Jadilah aku yang saat ini menjadi tulang punggung keluargaku dengan segala keterbatasan yang aku miliki. Mulai dari pendidikan yang hanya berhenti di semester 4 salah satu PT Negri di Jakarta, Pekerjaan yang aku dapatkan cukup layak namun tidak dengan upah yang aku terima, Sampai Hobi yang aku miliki dibidang Musik namun lagi2 dengan berbagi keterbatasan fasilitas- seperti: keuangan untuk latihan yang sangat minim, hingga aku dan Bandku belum mampu menyalurkan lagu2 kami karena belum bisa membuat Demo.
Berbagai hal yang terjadi belakangan malah semakin menjepit hidupku. Mulai dari kebijakan2 yang diberikan Perusahaan tempatku bekerja yang sangat jauh dari harapan, sampai dengan kebutuhan ekonomi yang semakin memaksaku mencari tambahan diluar demi mencukupi kehidupanku dan keluargaku sehari-hari.
Namun aku sadar dibalik ini semua ada sebuah pengharapan yang bisa aku raih demi kehidupan yang lebih baik. Tinggal bagaimana aku dapat memanfaatkan segala keterbatasan yang aku miliki untuk meraih semua itu. Tapi yang jadi pertanyaan adalah: MUNGKINKAH???????
Langganan:
Postingan (Atom)