Ramai belakangan ini orang2 membicarakan tentang kasus pembunuhan DIRUT BUMN yang melibatkan seorang tokoh penting yang selama ini menjadi orang yang paling dibenci para Koruptor karena mampu menjerat mereka ke dalam Penjara.
yups, Antasari Azhar, Ketua KPK telah dijadikan tersangka Otak Pembunuhan Nasrudin DIRUT BUMN yang dimana menyeruak kabar simpang siur karena berebut seorang Wanita Cady Golf. Bahkan dugaan sementara mengarah kepada Antasari sebagai Otak dari semua peristiwa ini dengan berbagai bukti yang ditemui Tim Penyidik Kepolisian.
Itulah Kronologis peristiwa yang saya ambil dari berbagai sumber baik Media Cetak maupun Elektronik. Namun, Saya punya persepsi dan pandangan sendiri soal ini dimana cara dan pola pikir saya ini hanya pola pikir ala orang awam yang tidak mengerti apa2.
Bukan berniat ingin membela Pa' Antasari, tapi secara analisis saya sebagai orang biasa mengatakan bahwa Beliau adalah Korban Jebakan dari gabungan Orang2 yang membenci dirinya, mulai dari para Koruptor yang sudah ada di dalam Sel maupun yang kasusnya sedang di sidangkan sampai kepada Orang2 yang Kasusnya akan atau Hampir Terungkap.
Berikut analisis saya :
Pertama, Antasari adalah seorang Ketua KPK yang dikenal Masyarakat sangat Tegas dan tanpa Kompromi dalam menindak Kasus Korupsi mulai dari yang melibatkan Koruptor kelas Teri samapi Pada Koruptor Kelas Kakap.
Kedua, Seorang Antasari adalah Ketua KPK yang dalam mengungkap kasus selalu melibatkan peralatan Komunikasi seperti Telpon dan HP/SMS, jadi sangat janggal jika Antasari mengirimkan SMS ancaman jika dia mengetahui kalau hal itu bisa dijadikan Bukti yang memberatkan dirinya dipengadilan (Jika Memang dia Pembunuhnya)
Ketiga, Foto2 yang ditunjukan Media soal kemesraan Rani dan Antasari sangat minim bahkan salah satu Foto yang disebut sebagai yang paling mesra hanya tampak seperti Rani yang meminta Foto bersama menggunakan HP-nya layaknya orang yang mengagumi orang lain (Fans & Artis)
Keempat, ini hanya dugaan saya, Ada kasusu besar yang hampir terungkap oleh Nasrudin dan akan segera dikoordinasikan dengan Antasari sebelum peristiwa itu terjadi, dan kasus ini melibatkan orang2 besar di Negri Ini.
Jadi anda boleh percaya dengan analisa saya ini, atau tidak itu terserah anda semua, namun saya cuma ingin mengatakan bahwa Keadilan di Negri ini sangat Mahal Harganya karena selalu di Nilai denga Uang.
Salam dari kami Pa' Antasari
Orang2 Teraniaya
Rabu, 13 Mei 2009
Jumat, 01 Mei 2009
Sampah itu urusan siapa?!
Pulang malam bagi kebanyakan orang yang berada di Kota Metropolitan ini mungkin sudah merupakan hal yang biasa saja dan mungkin menjadi bagian dari aktifitas keseharian. Alasan Pulang Malam pun bermacam- macam, mulai dari Pekerjaan kantor yang harus diselesaikan, ada urusan lain setelah pulang kerja, sekedar jalan2 mencari Hiburan, sampai Hanya menunggu kemacetan. Setiap orang memiliki alasan sendiri kenapa mereka Pulang malam, dan hal inilah yang memang menjadi cerminan dari kehidupan Ibu Kota disebuah Negara.
Namun sekarang coba kita lupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang tersebut, dan mari kita lihat satu sisi kehidupan dimana seseorang dituntut bangun dan segera menjalankan pekerjaannya malah ketika hampir 80% orang di Jakarta ini masih Tertidur Lelap.
Yups, kita sebut saja Namanya Pa' Umar. Beliau adalah seorang petugas kebersihan jalan yang sering kita lihat dipinggir jalan ketika sedang menyapu dan mengumpulkan sampah dipinggir jalan. Sampah yang pada Malam sebelumnya tanpa terpikirkan oleh satu orang pun yang berlalu lalang dijalan saat mereka Pulang dari aktifitas kesehariannya. Sampah yang mungkin jika tidak ada orang seperti Pa' Umar akan membuat pemandangan di Kota kelahiranku ini jauh dari kata keindahan.
Memang terkadang terpikir bahwa apa yang dilakukan oleh orang2 seperti Pa' Umar itu adalah bagian dari pekerjaan yang mereka jalani, namun tidak pernah terpikirkan oleh kita betapa besar artinya orang2 seperti Pa' Umar tersebut demi menjaga keindahan Kota ini yang dimana tiada satu orang pun yang peduli dengan seenaknya saja membuang sampah tanpa melihat atau berfikir dampak apa yang akan terjadi jika sampah itu tetap dibiarkan.
Jadi jangan pernah mengeluh ya jika rumah kita kebanjiran, karena selain Pa' Umar dkk maka kita juga harus menjaga lingkungan kita sendiri, "Itupun Kalo Mau".
Namun sekarang coba kita lupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang tersebut, dan mari kita lihat satu sisi kehidupan dimana seseorang dituntut bangun dan segera menjalankan pekerjaannya malah ketika hampir 80% orang di Jakarta ini masih Tertidur Lelap.
Yups, kita sebut saja Namanya Pa' Umar. Beliau adalah seorang petugas kebersihan jalan yang sering kita lihat dipinggir jalan ketika sedang menyapu dan mengumpulkan sampah dipinggir jalan. Sampah yang pada Malam sebelumnya tanpa terpikirkan oleh satu orang pun yang berlalu lalang dijalan saat mereka Pulang dari aktifitas kesehariannya. Sampah yang mungkin jika tidak ada orang seperti Pa' Umar akan membuat pemandangan di Kota kelahiranku ini jauh dari kata keindahan.
Memang terkadang terpikir bahwa apa yang dilakukan oleh orang2 seperti Pa' Umar itu adalah bagian dari pekerjaan yang mereka jalani, namun tidak pernah terpikirkan oleh kita betapa besar artinya orang2 seperti Pa' Umar tersebut demi menjaga keindahan Kota ini yang dimana tiada satu orang pun yang peduli dengan seenaknya saja membuang sampah tanpa melihat atau berfikir dampak apa yang akan terjadi jika sampah itu tetap dibiarkan.
Jadi jangan pernah mengeluh ya jika rumah kita kebanjiran, karena selain Pa' Umar dkk maka kita juga harus menjaga lingkungan kita sendiri, "Itupun Kalo Mau".
Langganan:
Postingan (Atom)